Saat bencana banjir, kerukunan warga antar umat beragama di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi sorotan lewat sebuah foto yang viral. Ternyata, kerukunan antar umat beragama di wilayah ini sudah dibangun sejak lama, sehingga mereka biasa saling tolong menolong.
Menanggapi foto seorang ibu pengungsi yang sedang sholat di gedung gereja GKMI Tanjung Karang, Camat Jati Andreas Wahyu mengungkapkan bahwa pemandangan seperti itu adalah hal yang biasa.
"Toleransi umat beragama di desa setempat memang cukup bagus, sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan bersama dari berbagai umat beragama. Tentu menjadi hal biasa bagi warga desa sekitar melihat pemandangan seperti itu," demikian pernyataan Andreas yang dirilis AntaraNews.com Minggu (14/2/2021) lalu.
Namun korban banjir di desa tersebut tidak hanya mengungsi ke gereja, namun juga ke aula klenteng dan juga balai desa.
Menurut pengurus GKMI Tanjung Karang Budi Pujiono kepada Kompas.com Kamis (11/2/2021) lalu, pengungsi yang ada di gerejanya berjumlah 48 jiwa dari 14 kepala keluarga. Selain menyediakan tempat berteduh sementara, gereja juga menyediakan makanan bagi para pengungsi.
"Kami buka posko pengungsian banjir. Semua bantuan untuk pengungsi merupakan swadaya dari jemaat dan kas gereja. 70 persen pengungsi disini muslim, sisanya 30 persen merupakan jemaat kami," demikian penjelasan Budi.
Toleransi antar umat beragama dan saling tolong menolong saat bencana terjadi tanpa memandang latar belakangnya adalah sebuah teladan yang indah. Foto viral pengungsi yang sholat di gereja itupun mendapatkan beragam komentar positif dari netizen yang mendukung toleransi untuk terus dibangun di Indonesia ini.
BACA JUGA :
Bangunan Gereja Sempat Disegel, Akhirnya Bisa Lanjut Dibangun Lewat Piagam Tebing Tinggi
Kasus Ini Desak PGI Surati Jokowi Minta Jaminan Perlindungan Bagi Umat Kristen
Sumber : Berbagai Sumber